Kuncijawabannya adalah: A. Sudut pandang orang ketiga. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, apabila pengarang tidak terlibat langsung dalam cerita yang ditandai dengan penggunaan kata ganti orang seperti dia, mereka, dan sebagainya, maka sudut pandang cerpen tersebut, disebut sudut pandang orang ketiga.
4Macam Sudut Pandang dalam Cerita, Lengkap Beserta Contohnya. Seperti yang sudah diketahui, karya sastra selalu dibuat dengan mengedepankan aspek keindahan dan mengandung sebuah nilai. Hampir semua karya sastra di dalamnya tidak lepas dari amanat tentang moral dan bisa membentuk suatu kepribadian. Selain itu, penulis juga kerap
Disebutjuga sebagai setting yang terbagi dalam tiga jenis, yaitu waktu, keterangan tempat, dan suasana. Dalam pementasan, latar tersirat dalam tata cahaya dan tata panggung. Sudut Pandang Merupakan cara pandang yang digunakan oleh pengarang untuk menyampaikan tokoh, latar, tindakan, dan peristiwa.
Pointof view Setiap lakon, termasuk lakon teater anak-anak, remaja, dewasa atau pun untuk semua umur pasti melibatkan sudut pandang pengarang atau penulis. Sudut pandang pengarang atau penulis ini disebut point of view. Sebagai gambaran intelektualitas dan kepekaan pengarang atau creator dalam menangkap dan memaknai fenomena yang terjadi.
Unsurintrinsik terdiri dari tokoh cerita, pembaca perlu mengetahui tema, alur, sudut pandang, amanat, latar, dan gaya bahasa. Sedangkan unsur ekstrinsik berkaitan dengan nilai-nilai moral, budaya, dan agama dalam masyarakat. Baca Juga. Tokoh adalah pelaku yang mengalami berbagai peristiwa dalam sebuah cerita.
Tokohyang diceritakan itu disebut dengan dia; Sudut pandang pengarang sebagai pencerita: Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Sudut pandang serba tahu: Pengarang seolah serba tahu akan segalanya. Sehingga, pengarang sebagai orang berada di luar cerita dan tidak terlibat dalam cerita
. Sudut pandang – Seperti yang telah kita ketahui karya sastra selalu dibuat dengan mengedepankan aspek yang mengandung nilai serta keindahan. Hampir semua karya sastra di dalamnya sendiri tidak lepas dari amanat mengenai moral dan dapat membentuk suatu kepribadian. Selain itu, penulis juga kerap memanfaatkan karyanya dalam mengembangkan imajinasi serta kreativitas sebagai media pembelajaran. Salah satu unsur penting dalam menulis cerita fiksi adalah sudut pandang tokoh. Dalam menentukan sudut pandang, penulis juga harus benar-benar memperhitungkan bentuk serta kehadirannya. Sebab, sudut pandang juga kemudian akan berpengaruh terhadap penyajian sebuah cerita. Sudut pandang juga merupakan teknik, strategi, serta siasat yang dengan sengaja dipilih pengarang untuk kemudian mengemukakan gagasan ide dalam suatu cerita. Sehingga, semua yang dikemukakan dalam cerita fiksi kemudian menjadi milik pengarang. Meski demikian cerita fiksi kemudian juga dapat disalurkan melalui sudut pandang tokoh. Terdapat beberapa macam sudut pandang yang perlu diperhatikan dalam penulisan sebuah cerita. Berikut di bawah ini berbagai sudut pandang beserta contohnya. Mengenal Sudut Pandang dalam Suatu CeritaMenurut Aminudin 199590Menurut Heri Jauhari 201354Menurut Atar Semi 198851Menurut Montaqua dan Henshaw 19669Menurut Atar Semi 198857-58Jenis-Jenis Sudut PandangSudut Pandang Orang PertamaSudut Pandang Orang Pertama sebagai Tokoh UtamaSudut Pandang Orang Pertama Tokoh SampinganSudut Pandang Orang KeduaContoh Jenis Sudut Pandang Orang KeduaSudut Pandang Orang KetigaContoh Jenis Sudut Pandang Orang KetigaSudut Pandang CampuranContoh Jenis Sudut Pandang CampuranBuku-Buku TerkaitBuku Sakti Menulis Cerpen Rambu-Rambu yang Harus DiperhatikanMenulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model PembelajarannyaBelajar Menulis Cerita Anak13 Poin Menulis Cerita Pendek, Dijamin Bisa Menulis Cerpen dalam Waktu Singkat!Buku TerkaitMateri Terkait FisikaKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait Mengenal Sudut Pandang dalam Suatu Cerita Sumber Sudut pandang merupakan arah pandang seorang pengarang dalam menyampaikan sebuah cerita, sehingga cerita ini kemudian menjadi lebih hidup serta disampaikan dengan baik kepada para pendengar atau pembacanya. Sederhananya, sudut pandang merupakan cara penulis dalam menempatkan atau memandang dirinya dalam suatu cerita. Terdapat sudut pandang, dimana pengarang seolah-olah menjadi pelaku utama ataupun menjadi orang lain dalam sebuah cerita yang dibuat. Berikut di bawah ini beberapa pengertian sudut pandang menurut para ahli Menurut Aminudin 199590 Sudut pandang sebagai cara seorang pengarang dalam menampilkan para tokoh atau pelaku dalam dongeng yang dipaparkan atau disampaikan. Menurut Heri Jauhari 201354 Sudut pandang disebut juga dengan sentra narasi yaitu penentu corak serta gaya cerita. Watak dan kepribadian dari pencerita ini kemudian akan banyak menentukan dongeng yang disajikan kepada pembaca. Keputusan seorang pengarang dalam menentukan siapa yang menceritakan kisah kemudian menentukan apa yang terdapat dalam suatu cerita. Apabila pencerita berbeda, maka detail-detail dongeng yang dipilih nantinya juga akan berbeda. Menurut Atar Semi 198851 Atar Semi ini mengungkapkan pengertian sudut pandang sebagai suatu titik kisah penempatan serta posisi pengarang dalam suatu cerita. Atar Semi juga mengemukakan bahwa titik kisah dalam sudut pandang ataupun point of view kemudian terbagi menjadi empat jenis pembagian sudut pandang tersebut, di antaranya Pengarang berperan sebagai tokoh utama Pengarang berperan sebagai tokoh sampingan Pengarang berperan sebagai orang ketiga Pengarang berperan sebagai narator atau pemain. Menurut Montaqua dan Henshaw 19669 Montaqua dan Henshaw berpendapat bahwa pengertian sudut pandang yang membedakan pandangan pembaca tentang siapa yang menentukan struktur gramatikal naratif serta siapa yang bercerita. Siapa yang menceritakan cerita ataupun dongeng kemudian menjadi sangat penting. Sehingga dalam menentukan apa-apa yang ada di dalam suatu cerita atau dongeng, pencerita berbeda dengan narator, sehingga dapat melihat benda-benda yang berbeda dengan adanya point of view atau sudut pandang. Menurut Atar Semi 198857-58 Sudut pandang sebagai suatu titik kisah yang merupakan penempatan posisi pengarang dalam suatu cerita. Dia juga mengemukakan titik kisah ini terbagi menjadi 4 jenis yaitu diantaranya pengarang yang berperan sebagai tokoh, pengarang yang berberperan sebagai tokoh sampingan, pengarang yang berberperan sebagai orang ketiga, dan pengarang yang berberperan sebagai narator ataupun pemain. Berikut di bawah ini terdapat 4 jenis sudut pandang serta contohnya yang perlu kamu ketahui, yaitu Sudut Pandang Orang Pertama Sudut pandang orang pertama yang kemudian menggunakan kata ganti “aku” atau “saya” atau “kami” sebagai sudut pandang jamak. Pada saat menggunakan sudut pandang orang pertama, kamu kemudian seakan-akan menjadi salah satu tokoh dalam suatu cerita yang sedang dibuat. Si pembaca juga akan merasa melakoni setiap cerita yang dikisahkan. Sumber Sudut Pandang Orang Pertama sebagai Tokoh Utama Sesuai dengan namanya–sudut pandang orang pertama atau tokoh utama si penulis seolah-olah masuk’ ke dalam cerita tersebut sebagai tokoh utama atau tokoh sentral dalam cerita first person central. Segala hal yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, serta tingkah laku, ataupun kejadian tokoh “aku” yang digambarkan di cerita tersebut. Ia kemudian akan menjadi pusat kesadaran serta pusat dari cerita. Sudut Pandang Orang Pertama Tokoh Sampingan Pada teknik ini, tokoh “aku” hadir bukan sebagai peran utama, melainkan peran pendukung ataupun tokoh tambahan first personal peripheral. Kehadiran tokoh “aku” dalam suatu cerita juga berfungsi dalam memberikan penjelasan mengenai cerita kepada para pembaca. Sementara tokoh utamanya kemudian dibiarkan dalam menceritakan dirinya sendiri lengkap dengan dinamika yang tengah terjadi. Dengan kata lain, tokoh “aku” pada teknik ini berperan sebagai saksi dari rangkaian peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Sudut Pandang Orang Kedua Lazimnya, pada suatu karya sastra umumnya menggunakan jenis sudut pandang persona pertama serta sudut pandang persona ketiga. Secara faktual, jenis sudut pandang dalam cerita orang kedua sendiri hanya menjadi selingan. Dapat dikatakan, jenis sudut pandang orang kedua ini menggunakan gaya “kau” sebagai suatu variasi cara memandang tokoh aku dan dia. Pemahaman lainnya dari jenis sudut pandang orang kedua adalah adanya narator yang kemudian berbicara kepadamu. Hal ini tidak terlalu umum dalam fiksi, kecuali jika narator mencoba berbicara dengan membaca secara pribadi. Jenis sudut pandang orang kedua sendiri sebagian besar terlihat dalam puisi, pidato, penulisan instruksional, serta pada artikel persuasive. Contoh Jenis Sudut Pandang Orang Kedua Ini merupakan hari pertama masuk kerja. Harus sempurna! Maka Sejak tiga sejam lalu, kau sibuk saja membolak-baliknya di depan cermin. Mengecek baju, rambut, hingga ke riasan di wajahmu. Lalu setelah kau memulaskan lipgloss sebagai sentuhan final yang kau rasa mampu memesona teman-teman barumu di kantor nanti, kau kemudian mengambil parfum. Kau juga menyemprotkannya di belakang telinga, bagian pergelangan tangan, selangkangan, serta ke udara. Sedetik kemudian kamu melewati udara dengan aroma lili serta aroma lavender. Berharap agar wanginya menempel di rambut serta blazer barumu. Novel The Girls’ Guide to Hunting and Fishing – Melissa Bank Sudut Pandang Orang Ketiga Selain menggunakan jenis sudut pandang orang pertama serta sudut pandang orang kedua, penulis juga dapat menggunakan jenis sudut pandang orang ketiga saat menulis sebuah cerita. Adapun teknik jenis sudut pandang dalam cerita orang ketiga biasanya menggunakan kata ganti “dia”, “ia”, atau nama tokoh dalam bentuk jamak “mereka”. Perbedaan penggunaan jenis sudut pandang pada orang pertama dan sudut pandang orang ketiga kemudian terletak pada kebebasan peran di dalam suatu cerita. Di mana jenis sudut pandang orang pertama, si penulis dapat menjadi sosok dirinya, tetapi hal ini tidak berlaku untuk sudut pandang orang ketiga. Jika narator kemudian menjadi karakter dalam cerita, maka pembaca kemudian akan membaca apa yang tengah ia amati ketika cerita itu terungkap. Narator ini juga memiliki tiga kemungkinan perspektif dari jenis sudut pandang orang ketiga. Terbatas – Pada jenis sudut pandang orang ketiga yang terbatas, narator hanya akan melihat apa-apa yang ada di depannya, penonton peristiwa ketika mereka terbuka serta tidak dapat membaca pikiran pada karakter lainnya. Maha tahu – Seorang narator mahatahu ialah ia yang melihat semua, sama seperti dewa yang mengetahui semua jenis. Dia melihat apa yang dilakukan masing-masing karakter serta dapat melihat ke dalam pikiran masing-masing karakter. Jenis sudut pandang dalam suatu cerita ini kemudian biasa terjadi pada karakter eksternal, yang berdiri di atas, menonton aksi di bawah ini bayangkan saja seseorang dengan bola kristal, kemudian mengintip ke dalam. Maha tahu Terbatas – Jenis sudut pandang orang ketiga yang maha tahu terbatas ini umumnya hanya dapat melihat ke dalam pikiran pada satu karakter. Dia juga sangat mungkin melihat peristiwa lain yang terjadi, tetapi hanya tahu alasan mengenai tindakan satu karakter dalam suatu cerita. Contoh Jenis Sudut Pandang Orang Ketiga “Ibrahim?!” “Ya, Ibrahim. Seperti itulah tugasnya setelah ia dipanggil untuk pulang…” Jawaban itu tak memuaskan, Andu sendir masih dliputi dengan ketidakpercayaan saat si guide ini bertudung memintanya melanjutkan jalan. Secepat Ranju berkedip, secepat itu pula Andu menjumpai pantai di matanya. Dan ini kemudian membuat Ranju mulai percaya bahwa ini tak dunia? Tidak, hatinya hanya masih penuh saja logika. Meski Ranju ingat, dia tadi sedang berjalan diatas air, dia tadi menghirup susu dari parit kecil pinggir jalan, dia juga tadi menatap wanita–wanita elok yang menyapanya dengan genit. Ranju bermain–main di pikiran hingga si guide bertudung menyentak lengannya. Ranju terpaku diluar pagar sebuah rumah kecil yang seperti rumah keluarga Amerika kelas menengah. Lelaki Di Tengah Lapangan – Ardyan Amroellah Sudut Pandang Campuran Jenis sudut pandang lainnya adalah sudut pandang campuran. Pada sudut pandang ini penulis kemudian akan menggabungkan antara jenis sudut pandang dalam suatu cerita pertama dan suatu cerita ketiga. Salah satu ciri dari jenis sudut pandang dalam cerita ini adalah penulis akan masuk ke dalam cerita yang bukan sebagai tokoh utama dan ada saatnya ia kemudian berada di luar cerita dan menjadi orang biasa. Contoh Jenis Sudut Pandang Campuran Kami sebagai sebuah keluarga sederhana, namun perasaan kami memiliki satu sama lain. Dan itu merupakan ketahanan yang kuat bagi kami. Namaku adalah Badu, aku adalah bagian kecil dari keluarga sederhana itu. Meski memang terkadang sulit menerima kehidupan ini, karena kadang kala aku merasa ingin hidup normal seperti mereka. Seperti keluarga Toni yang selalu hidup dengan kecukupan bahkan lebih. Bahkan Toni sendiri tak perlu lagi bekerja karena ia sudah tercukupi oleh kemewahan yang ada. Tetapi aku tentu merasa berbeda, aku pun tidak ingin menjadi seperti Toni yang selalu mengandalkan harta keluarganya. Aku dan keluargaku diajari untuk terus hidup bersyukur dengan apa yang kami miliki. Buku-Buku Terkait Buku Sakti Menulis Cerpen Rambu-Rambu yang Harus Diperhatikan Apakah kamu suka membaca cerpen? Atau malah seorang penulis cerpen? Yang jatuh cinta dengan dunia tulis menulis dan selalu ingin menulis cerpen, tapi masih ada rasa ganjal dalam hatimu sehingga menyebabkan kamu tidak yakin dengan tulisan sendiri. Cerpen bukan lagi kata asing di telinga masyarakat pada umumnya. Banyak orang tahu dan suka membacanya, bahkan cerpen dapat memikat seseorang untuk menulisnya. Lalu, bagaimana sih cara menulis cerpen yang baik dan benar? Jika kamu memang seorang penulis cerpen maka harus mengetahui asal kelahiran cerpen dan mengenali cerpen lebih dalam lagi. Temukan rumus-rumus cerpen untuk menumpas “kegalauan” menulis, rambu-rambu penulisan cerpen yang sering dilanggar, hingga tips-tips menulis dari penulis terkenal dan simak bagaimana cerpen bisa membuatmu bisa sekolah di luar negeri dengan gratis! Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model Pembelajarannya Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model Pembelajarannya, terdiri dari 1 bab pendahuluan dan 3 bab berturut-turut membahas unsur dan model pembelajaran Penulisan puisi, cerpen dan naskah drama. Buku ini hadir untuk membawa guru dalam petualangan dan suasana belajar yang lebih mengedepankan aspek penggalian potensi diri. Guru tidak hanya bergelut dengan materi teori bahasa dan sastra. Guru diajak untuk memahami kegiatan belajar sastra Indonesia berdasarkan kehidupan sehari-hari. Guru akan lebih terasah untuk menggali potensi menulis sastra siswa dengan suasana belajar yang menyenangkan. Belajar Menulis Cerita Anak Jika tidak mengenal siapa-siapa di penerbit, apakah bisa jadi penulis buku anak? Jika ingin mengirim naskah buku anak ke penerbit, apakah boleh hanya teksnya saja atau harus sudah ada gambarnya? Apakah hasil dari menjadi penulis buku anak akan cukup untuk hidup? Ingin jadi penulis buku cerita anak tetapi tidak tahu harus mulai dari mana? Masih punya seratus lagi pertanyaan seputar jadi penulis buku anak tetapi bingung harus bertanya kepada siapa? Kamu sudah memegang buku yang tepat! Buku ini langkah demi langkah cara menjadi penulis buku anak. Dari cara mencari ide hingga cara membuat akhir cerita yang menyentuh. Dari cara mencari penerbit hingga cara menghadapi penolakan. Dari cara mengirim naskah hingga cara mempromosikan buku setelah terbit. 13 Poin Menulis Cerita Pendek, Dijamin Bisa Menulis Cerpen dalam Waktu Singkat! Imajinasi adalah dasar yang digunakan dalam cerita pendek. Oleh karena itu, menulis cerita pendek itu mudah, asal kamu mengerti trik-trik yang digunakan untuk membangun cerita. Selain itu, karena bentuk fisiknya yang terbatas, menulis cerita pendek membutuhkan keahlian dan ketrampilan yang lebih daripada menulis novel. Untuk itu, menulis cerpen membutuhkan perlakuan khusus. Nah, di dalam buku ini, sarana-sarana pembangun cerita pendek akan dikupas dengan contoh yang diambilkan dari cerpen-cerpen yang pernah dimuat oleh media cetak dan dibukukan oleh penerbit. Harapannya, semoga buku ini tidak menggurui, tapi bisa membuka sekat pikiran yang selama ini gelap mengenai menulis cerita pendek. Dalam buku 13 Poin Menulis Cerita Pendek ini, kamu akan belajar tentang tips memilih tema, membuka cerita pendek yang bagus, membangun karakter tokoh, mengatur porsi dialog dan narasi yang seimbang, menjalin konflik, menata alur, mereka-reka setting, membaca trend update, memutuskan ending cerpen, trik untuk rewrite cerpen, mengatasi writer’s block, dll. So, segera baca buku ini dan tulis cerita pendekmu. Demikian ulasan mengenai sudut pandang yang biasa digunakan dalam sebuah cerita. Grameds bisa membaca buku-buku terkait penulisan dan Bahasa Indonesia dengan mengunjungi Gramedia selalu memberikan produk-produk terbaik agar kamu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Sofyan Baca juga ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Ilustrasi Sudut Pandang Adalah, sumber PixabayDalam proses menulis suatu cerita sebelum jadi buku, cerita pendek atau pun cerita bersambung, penulis atau pengarang akan membuat semacam plot cerita, yang termasuk di dalam plot tersebut adalah sudut pandang atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan Point of View POV. Sudut Pandang adalah sangat memengaruhi alur cerita dan penyajiannya secara utuh. Karena itulah penulis harus paham mengenainya dan jenis-jenis dalam menentukan POV cerita itu. Jenis-jenis Sudut Pandang Adalah Teknik BerceritaDari Buku Be Smart Bahasa Indonesia, Kumpulan Soal untuk Kelas VII SMP/Mts Halaman 62, yang diterbitkan oleh Grafindo Media Pratama, tahun 2008, yang dimaksudkan dengan Sudut Pandang adalah visi pengarang atau cara pengarang mengambil posisi dalam cerita. Sudut pandang ini kemudian dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Sudut Pandang First Person atau Sudut Pandang Orang PertamaSudut Pandang Third Person atau Sudut Pandang Orang KetigaDari dua jenis sudut pandang tersebut, dibagi lagi menjadi 4 kategori yaituSudut Pandang First Person Peripheral Sudut Pandang Orang Pertama TunggalSudut Padang Third Person Ominiscient Sudut Pandang Third Person LimitedSudut Pandang orang pertama tunggal atau tokoh utama cerita, penulis cerita menggunakan kata aku, sedangkan First Person Peripheral, dikenal juga dengan sudut pandang orang kedua, tokoh pendamping, tokoh tambahaan. Bagaimana dengan Sudut Pandang adalah Orang Ketiga? Dalam cerita, orang ketiga adalah pengamat, atau campuran dari orang pertama dan orang ketiga. Seperti itu sedikit ulasan mengenai sudut pandang adalah gaya pengarang dalam menuliskan ceritanya. Semoga bermanfaat untuk yang ingin mendalami dunia kepenulisan cerita fiksi.IJS
Merancang Pementasan Teater Foto PixabaySalah satu aspek yang tak terlewatkan dalam pementasan teater adalah proses merancang pementasan. Sebuah pementasan teater tidak akan berjalan dengan lancar tanpa proses yang satu membuat pagelaran seni termasuk pertunjukan teater, kita tentu menginginkan hasil kerja keras terbayarkan dengan penampilan yang maksimal. Tidak hanya itu, apresiasi penonton juga menjadi faktor keberhasilan. Oleh karena itu, merancang pementasan teater secara maksimal harus TeaterMengutip buku Seni Budaya SMA/MA Kelas 10 oleh Jelly Eko Purnomo dan Zefri Yandra, pementasan teater secara umum merupakan proses komunikasi atau interaksi antara pementasan teater dengan penontonnya secara langsung maupun tidak langsung. Pementasan teater terbagi menjadi dua macam, yakni teater tradisional dan teater pementasan teater dibangun oleh suatu sistem pengelolaan yang terstruktur dan sistematis. Dalam proses berteater, pementasan merupakan tahapan akhir dan paling puncak. Inilah mengapa merancang pementasan teater harus dipersiapkan dengan Pementasan TeaterMelansir Buku Siswa Seni Budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, seni teater tergolong seni kolektif. Seni yang dihasilkan merupakan bentuk pemikiran bersama dan melibatkan banyak pihak. Misalnya, awak pendukung Purnomo dan Yandra, manajemen dalam seni pertunjukan adalah rangkaian tindakan yang dilakukan oleh seorang pengelola seni pimpinan produksi dalam memberdayakan sumber-sumber yang ada sesuai fungsi menerapkan fungsi manajemen yang baik, tujuan seni dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Tidak hanya itu, merancang pementasan teater yang sesuai dengan manajemen seni pertunjukan dapat memaksimalkan mutu dalam Merancang Pementasan TeaterDalam merancang pementasan teater terdapat unsur-unsur yang perlu diperhatikan oleh pengelola seni. Adapun unsur pementasan teater seperti yang dikemukakan oleh Purnomo dan Yandra adalah sebagai berikutUnsur ini menjadi salah satu hal yang wajib diperhatikan. Hal ini disebabkan karena panggung merupakan bagian yang menggambarkan setting latar dalam pementasan properti menjadi salah satu hal yang tidak boleh terlewatkan. Hal ini berkaitan dengan penambahan nilai dramatik ketika pemain melakukan hanya properti, penampilan para pemain juga ditunjang oleh tata busana yang dikenakan. Pemilihan busana disesuaikan dengan naskah yang sedang teater, tata rias dapat mempertegas ekspresi para pemain. Dengan memperhatikan unsur tata rias, secara tidak langsung dapat memaksimalkan penampilan para pemain ketika pementasan cahaya dan sound systemUnsur penataa cahaya dan sistem suara juga memengaruhi hasil penampilan teater. Penataan cahaya yang baik membantu penonton menikmati adegan yang ditampilkan. Selain itu, pemilihan sound system juga dapat berdampak terhadap tingkat kenyamanan para penonton ketika pagelaran teater dilangsungkan.
PertanyaanPandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa lain yang membentuk cerita disebut ….Pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa lain yang membentuk cerita disebut ….latarsudut pandangamanatalurtemaRIR. IndrianiMaster TeacherMahasiswa/Alumni UIN Syarif Hidayatullah JakartaJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah satu unsur intrinsik dalam karya sastra adalah sudut pandang, yaitu cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa lain dalam sebuah cerita kepada pembaca. Sudut pandang dapat dibagi menjadi sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah satu unsur intrinsik dalam karya sastra adalah sudut pandang, yaitu cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa lain dalam sebuah cerita kepada pembaca. Sudut pandang dapat dibagi menjadi sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!4rb+
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Data PementasanKelompok Pementas Komunitas Santri KOMSAN IAIN PontianakBentuk Pementasan TeaterNaskah CharlieWaktu Pementasan 12 Desember 2017 Pukul - selesaiTempat Pementasan Taman Budaya, PontianakPenonton UmumPementas Mahasiswa IAIN angkatan 2013Dokter Ali Wafan/fakultas syariah/perbankan Andi Muhammad Ismai/fakultas syariah/jurusan Ichmal Furqan/fakultas syariah/jurusan Muamalahhukum islam.Ringkasan Isi PementasanDalam teater yang berjudul Charlie yang dipentaskan oleh mahasiswa IAIN Pontianak angkatan 2013 ini mengisahkan tentang seorang Kakek dan Cucunya mencari seseorang yang bernama Charlie. Pencarian tersebut terhenti karena seiring perjalanan waktu, usia kakek yang tak lagi muda memiliki permasalahan terhadap matanya. Karena merasa matanya mulai rabun ia pergi kedokter bersama dengan Cucunya mencari solusi agar matanya sembuh, mungkin dengan kacamata. Setelah sampai di tempat dokter, Cucunya langsung menceritakan segala permasalahan pada mata Kakek dan memberi tahu apa tujuan dari pengobatan mata Kakek, yaitu agar Kakek bisa melihat dengan jelas dan dengan mudah menembak Charlie orang yang paling mereka takuti. Mendengar penjelasan Cucunya, tentu saja Dokter tidak menyutujui tujuan dari penyembuhan mata Kakek karena dengan alasan kemanusian dan mengatakan bahwa kakek tidak muda lagi untuk mengangkat senjata. Tetapi tetap saja Cucunya memaksa agar melakukan penyembuhan terhadap Kakeknya, dengan tekad yang kuat Cucunya memaksa dengan menodongkan pistol di kepala Dokter. Ya mau tidak mau Dokter mencoba dengan berpura-pura membantu menyumbuhkan tetapi hasilnya nihil, padahal Dokter tau apa yang bisa membuat mata Kakek itu sembuh yaitu dengan kacamata yang ia kenakan, tetapi tetap saja ia tidak memberikannya. Gerak-gerik Dokter mulai terbaca oleh sang cucu, ia mengetahui apa yang sebenarnya bisa menyembuhkan mata Kakek. Dengan keberanian dan tekad yang tinggi Cucu mulai merampas kacamata yang dimiliki Dokter itu dan kemudian memakaikan kacamata itu kepada Kakek. Setelah Kakek menggunakannya terlihat jelaslah apa yang seharusnya terlihat jelas oleh Kakek. Kakek akhirnya mengenal kembali tentang Charlie setelah memakai kacamata. Setelah sembuh matanya Kakek dan Cucunya langsung saja menduga bahwa Dokterlah yang harus mereka musnahkan karena mereka merasa bahwa Dokterlah yang mereka buru selama ini yaitu Charlie. Tentu saja Dokter tidak mengakuinya ia malah mempengaruhi pemikiran kuat Kakek dan Cucunya itu, dengan mengatakan bahwa Charlie akan tiba di tempat itu dan Dokter juga mennyampaikan Charlie pernah mengatakan bahwa kedua orang yang aku temui adalah orang yang bodoh, munafik, dan pengkhianat. Dengan perasaan yang mengebu-gebu dan memanas Kakek dan Cucunya terus menunggu kedatangan Charlie yang tak kunjung datang. Isi Resensi bentukDilihat dari aspek bentuk, menurut saya pementasan Teater ini sangat baik, dengan melibatkan pemain yang jumlahnya tiga orang. Sangat baik karena menggambarkan suatu kehidupan realita yang terjadi saat ini di Indonesia yang perankan oleh dokter, kakek dan cucu sesuai dengan karakteristik dari cerita yang diangkat. Setting tempat praktek dokter mata sangat sesuai dengan cerita yang di angkat dalam Teater isi 1 2 Lihat Film Selengkapnya
dalam pementasan teater sudut pandang pengarang disebut juga dengan