Gambar5. Stator torque converter Selain tiga komponen utama ada beberapa komponen pendukung lain seperti: 1. Torque converter relief valve yang berfungsi untuk membatasi tekanan maksimum yang akan masuk ke dalam torque converter sebesar Mpa. Letak torque converter relief valve berada di sisi inlet dari toque converter. Gambar 6. Relief
Komponenkomponen dari power steering tipe elektrik adalah : Elektronic Controle Module (ECM)/ PCM/ ECU yang berfungsi untuk mengatur kerja dari power steering tipe elektrik ini. Motor elektrik yang berfungsi untuk membantu meringankan roda kemudi saat diputar.
Seperti dengan power steering elektrik yang memerlukan perhatian khusus, komponen power steering hidraulik berhak mendapatkan perkara yang sama iaitu sentiasa berada dalam keadaan optimum.. Tidak seperti power steering elektrik yang didorong oleh motor elektrik, power steering hidraulik dibantu oleh minyak dalam operasinya. Minyak pada power steering hidraulik tidak hanya untuk melincirkan
pedalpower cycle portsmouth nh; hvac temperature; riverview estates mobile home park; robin and nancy ship name; perishable goods examples; wanna draw; teen gang bang men; pixiv fanbox change paypal; lala mod archive;
CiriPompa Power Steering Mobil Rusak - Dalam hal ini ada banyak masalah yang berkaitan dengan sistem power steering mobil salah satunya pada sektor pompa. Namun gejala yang ditimbulkan biasanya samar-samar, artinya apa pompanya memang rusak atau rack steernya yang rusak gejalanya bisa sama saja. kalau ternyata rembesannya ada komponen
KOMPONENPOWER STEERING MOBIL HARGA KOMPONEN MOBIL. Materi Pelajaran Otomotif BAGIAN â€" BAGIAN UTAMA MOTOR. FUNGSI NAMA SPARE PART MESIN SEPEDA MOTOR Oto Trendz. laporan perawatan dan perbaikan gear box mesin bubut. PENGETAHUAN SEPEDA MOTOR GAMBAR MESIN BAGIAN DAN KOMPONEN. nama dan gambar bagian sepeda motor produsen mesin.
. Fungsi Komponen dan Cara Kerja Elektronik Power Steering -, Pada Sebuah Kendaraan bermotor dalam hal ini mobil, sitem steering berfungsi sebagai pengubah arah roda depan kendaraan agar kendaraan bisa berbelok kearah yang diinginkan pengemudi. Prinsip kerja steering system yakni mengubah gaya putar dari roda kemudi menjadi gerakan searah. Pada tipe electric power steering, untuk memperingan pengemudi saat memutar roda kemudi sudah tidak menggunakan tekanan hidrolik namun diganti dengan menggunakan tenaga dari motor steering tipe elektrik ini karena tidak lagi memanfaatkan tenaga putaran dari poros engkol untuk memutarkan pompa power steering sehingga beban mesin akan berkurang. Baca Juga Cara Kerja Hidrolik Power Steering Fungsi Komponen Elektronik Power SteeringElektronic Controle Module ECM/ PCM/ ECU yang berfungsi untuk mengatur kerja dari power steering tipe elektrik ini. Motor elektrik motor listrik yang berfungsi untuk membantu meringankan roda kemudi saat diputar. Vehicle speed sensor yang berfungsi untuk memberikan data tentang kecepatan kendaraan pada ECM. Torque sensor berfungsi untuk memberi tahu informasi kepada ECM ketika roda kemudi mulai diputar. Clutch atau kopling pada power steering berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang kemudi. Noise suppressor berfungsi untuk mendeteksi mesin apakah sedang bekerja atau tidak menyala atau mati. On-board diagnostic berfungsi memberitahu pengemudi ketika ada masalah pada sistem power steering elektrik ini. Pada umumnya on-board diagnostic ini berupa indikator yang berada di panel instrumen. Cara Kerja Elektronik Power SteeringPada saat kunci kontak diputar ke posisi On maka ECM elektronik power steering akan mendapatkan aliran listrik pada kondisi standby dan pada saat itu panel lampu indikator elektronik power steering akan menyala. Pada saat mesin dihidupkan maka noise suppressor akan menginformasikan pada ECM untuk mengaktifkan motor elektrik dan clutch akan menghubungkan batang kemudi dengan motor elektrik. Pada saat roda kemudi mulai diputar oleh pengemudi maka akan dideteksi oleh torque sensor, kemudian torque sensor akan menginformasikan sejauh mana roda kemudi diputar dan seberapa cepat roda kemudi diputar ke ECM. Dengan adanya informasi dari torque sensor tersebut, ECM akan mengirimkan arus listrik ke motor listrik sesuai dengan yang dibutuhkan, kemudian motor listrik EPS akan memutarkan gigi kemudi sehingga akan membuat roda kemudi saat diputar menjadi lebih ringan. Sedangkan Vehicle speed sensor akan menginformasikan kecepatan kendaraan ke ECM, ketika kecepatan kendaraan tinggi yaitu sekitar diatas 80 km/jam, maka ECM akan menghentikan aliran listrik ke motor elektrik sistem elektronik power steering di non aktifkan sehingga roda kemudi akan menjadi berat kembali. Hal tersebut dilakukan dengan menjaga tingkat keamanan pengemudi, karena ketika kendaraan berjalan cepat dan roda kemudi ringan dapat membahayakan pengemudi karena roda kemudi akan lebih responsif, oleh karena itu kerja power steering akan dimatikan sementara. Pada saat terjadi kesalahan pada sistem elektronik power steering ini maka lampu indikator elektronik power steering akan menyala untuk menginformasikan ke pengemudi bahwasannya sistem elektronik power steering terjadi kerusakan. Pada saat itu ECM akan memutuskan aliran listrik ke motor elektrik EPS dan menghentikan arus ke clutch sehingga akan memutuskan hubungan antara motor dengan batang kemudi, Pada saat power steering ini tidak berfungsi, roda kemudi masih dapat digunakan walaupun saat memutar kemudi akan terasa lebih berat dari sebelumnya. Demikian artikel tentang komponen dan cara kerja elektronik power steering, semoga dapat menambah wawasan kita semua, kunjungi juga ulasan berikut ini.
Advertisement Jenis Power Steering – Sistem power steering adalah sebuah sistem yang dirancang untuk memberikan assist berupa tekanan kearah rack steer agar proses pengendalian roda kemudi bisa lebih ringan. Hal ini cukup penting khususnya pada kendaraan berbobot besar jika tidak dilengkapi dengan power steer ini maka akan sangat menguras tenaga pengemudinya. Pengendalian roda kemudi juga tidak responsif karena perlu waktu lama untuk mengubah arah roda. Sehingga sistem power steering juga berpengaruh pada keamanan kendaraan. Sebelumnya, sistem steering hanya memanfaatkan model recirculating ball yang akan mereduksi putaran roda kemudi untuk menghasilkan moment puntir yang besar. Namun cara itu juga tidak terlalu efektif karena untuk membelokan roda kita perlu memutar steer hingga 3 sampai 4 kali putaran. Pada tipe satunya, yakni tipe rack and pinion memiliki putaran kemudi lebih kecil sehingga maksimal 2 putaran saja roda sudah mentok. Namun, tanpa adanya power steering rasanya sistem ini akan cukup memakan energi. Pasa sistem power steer yang akan kita bahas, setidaknya ada tiga macam model power. Yakni tipe hiodrolik, tipe elektrik dan tipe hybrid. agar lebih jelasnya silahkan simak tipe dan jenis power steering berikut ; 1. Hydrolic Power Steering Sesuai namanya, tipe power steering hidrolik menggunakan fluida sebagai media penghantar tenaga. Sementara powernya dihasilkan dari putaran mesin. Cara kerjanya, ketika roda kemudi diputar maka akan ada serangkaian katup yang akan membuka aliran hidrolik dari pompa ke rack steer. Karena mesin sedang dalam posisi hidup maka putaran mesin akan meningkatkan tekanan hidrolik yang disalurkan kedalam rack steer. Didalam rack steer fluida ini mendorong arah pengemudian. Komponen pada sistem power stering hidrolis adalah sebagai berikut Pompa power, fungsinya mengubah sebagian energi mesin ke tekanan hidrolis Steering rack, merupakan rangkaian roda gigi yang memiliki ruang fluida untuk melakukan power assist. Pinion and vane, merupakan roda gigi yang terhubung dengan poros roda kemudi dan mengatur arah aliran fluida berdasarkan arah putar kemudi. Fluida, sebagai media pengantar tekanan dari pompa. Fluida yang digunakan umumnya menggunakan fluida berjenis ATF automatic transmission fluid atau oli transmisi matic. Reservoir, berfungsi menampung cadangan fluida dari dalam sistem. Kelemahan sistem ini adalah karena menggunakan tenaga mesin, maka jika mesin mogok, steer akan terasa sangat berat. Selain itu daya mesin juga tidak maksimal karena dibenani pompa power steer. 2. Elektrik Power Steering img by Seperti namanya, jenis power steering ini tidak lagi menggunakan tekanan fluida namun sudah menggunakan tenaga listrik. Cara kerjanya, ada sebuah sensor arah kemudi yang juga bisa mendeteksi moment puntir dari roda kemudi. Sensor tersebut menjadi acuan bagi motor steer untuk memutar rack steer. Lokasi motor sudah terpaut pada steering rack sehingga begitu sinyal pengemudian hadir, motor langsung bekerja. Komponen pada sistem elektronik power steering adalah Steering rack, merupakan rangkaian roda gigi yang memanjang antara tie rod kiri dan kanan yang juga digunakan sebagai tempat untuk power assist. Steering motor, terletak pada steering rack, komponen ini berfungsi menyediakan tenaga putar untuk meringankan beban pengemudian. Steering and torque sensor, sensor yang akan mendeteksi arah serta moment pengemudian. Sensor ini bisa secara akurat mendeteksi berapa keceptan kemudi yang diputar oleh pengemudi. EPS Module, sebuah rangkaian elektronik untuk menentukan kinerj motor berdasarkan data sensor. Arus listrik, komponen ini sangat penting karena berfungsi sebagai sumber tenaga penggerak EPS. Kelebihan sistem power steering elektrik ini adalah tidak membebani mesin, sehingga tenaga mesin akan lebih maksimal untuk menggerakan powertrain, sehingga lebih bertenaga dan lebih irit. Pengendalian steer juga bisa bervariasi, hal ini karena daya motor elektrik ini tidak tetap besaranya. Hal tersebut dipengaruhi oleh pembacaan sensor torque pada steering coloumn Namun, sistem elektrik power steering lebih rentan khususnya jika menerjang genangan air. Letak motor listrik yang berada dibawah akan berpotensi menimbulkan masalah jika covernya kurang rapat. Selain itu, jika aki yang dipakai tekor maka pengendalian steer akan sangat berat. 3. Hybrid Power Steering Elektro-Hydro Power steer Tipe ketiga merupakan kombinasi antara tipe elektrik dan tipe hidrolik. Pada sisi aktuator yakni pada steering rack, cara kerjanya sama seperti sistem hidrolik dimana sebuah steering vane dipakai untik menentukan arah assist. Namun tekanan hdirolik tidak berasal dari pompa mesin, melainkan dari pompa elektrik. Artinya, mesin tidak dibebani oleh power steering namun tetap memakai sistem hidrolik agar sistem kemudi bisa lebih awet. Demikian artikel lengkap mengenai macam macam power steering pada mobil, semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua. Facebook Twitter Whatsapp
gambar komponen power steering